
Ogannews.com – Peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjadi momentum penting bagi Dinas Pendidikan OKU untuk memaparkan kondisi riil dunia pendidikan di Bumi Sebimbing Sekundang.
Digelar di Gedung Kesenian Baturaja, Kamis (27/11/2025), kegiatan berlangsung khidmat dengan kehadiran ribuan guru dari berbagai jenjang.
Kepala Dinas Pendidikan OKU, Kadarisman S.Ag., M.Si, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya seremonial. Menurutnya, peringatan Hari Guru adalah kesempatan untuk mengukur ulang kekuatan, tantangan, serta kebutuhan tenaga pendidik di OKU.

Dalam paparannya, Kadarisman menyebutkan bahwa 5.323 guru terdaftar di dapodik dan tersebar di seluruh sekolah TK, PAUD, SD, SMP, serta kelompok belajar di 13 kecamatan.
Rinciannya sebagai berikut:
• 1.795 guru PNS
• 1.545 guru P3K
• 1.983 guru P3K paruh waktu dan guru tidak tetap
Ia menekankan bahwa keberadaan guru non-PNS tetap menjadi tulang punggung pendidikan di OKU.
“Meskipun banyak yang berstatus P3K dan paruh waktu, kontribusi mereka sangat besar. Ini PR kita bersama. Kami berharap nanti ada kebijakan yang memungkinkan mereka diangkat menjadi PNS,” ujar Kadarisman.
Tidak hanya soal status, Disdik juga menyoroti tingkat pendidikan tenaga pendidik:
• 158 guru sudah bergelar S2
• 4.517 bergelar S1 dan D4
• 684 guru masih berpendidikan D3 dan SLTA
“Kami terus mendorong peningkatan kompetensi. Ke depan, InsyaAllah Disdik akan memfasilitasi lebih banyak guru untuk melanjutkan pendidikan S2,” tambahnya.

Tahun ini Disdik OKU mengangkat tema “Guru Bermutu Indonesia Maju, Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas.”
Kadarisman menjelaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan HUT PGRI dilaksanakan melalui gotong royong para guru, tanpa membebani APBD.
“Kegiatan ini bukan sekadar selebrasi, tetapi penguatan solidaritas, kesetiakawanan, dan profesionalisme guru. Semangatnya adalah bergerak bersama,” tuturnya.
Meski fokus kegiatan banyak diarahkan oleh Disdik, Bupati OKU H. Teddy Meilwansyah tetap menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru.
Dalam sambutannya, ia menyerukan pembentukan badan atau satuan khusus perlindungan hukum bagi guru, berkolaborasi dengan aparat hukum dan kejaksaan.
Ia juga mengenang almarhumah Saidatul Fitriyah, guru SMPN 46 OKU yang menjadi korban tindakan keji seseorang.
“Kami mengutuk keras perbuatan tersebut. Mari kita doakan almarhumah ditempatkan di surga Allah,” ucap Teddy.
Mengakhiri rangkaian acara, Kadarisman menegaskan bahwa Disdik OKU fokus pada tiga hal utama:
1. Peningkatan kompetensi dan pendidikan guru
2. Penguatan solidaritas dan profesionalitas pendidik
3. Pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik, termasuk status kepegawaian
“Kalau kualitas guru naik, maka kualitas pendidikan di OKU juga akan naik. Itu target kami,” pungkasnya. (*)









