Menu

Mode Gelap
Bupati OKU Siapkan Diskon Pembayaran PDAM bagi Guru yang Ajak Siswa Studi Banding ke Museum Gua Harimau Mayat Pria Asal Tasikmalaya Ditemukan Membusuk di Sungai Desa Kelumpang OKU OKU Bakal Dapat Tiga Bantuan Besar dari Kementerian Kebudayaan Museum Gua Harimau Diresmikan Fadli Zon, Jadi Museum Termodern dan Terbesar Kedua di Indonesia Menbud Fadli Zon Akan Resmikan Museum Canggih di OKU Tiga Pencuri Sawit di OKU Tertangkap Tangan Saat Angkut Hasil Curian ke Mobil

Pendidikan

IGTKI-PGRI OKU Gelar Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka, BPMP Sumsel Beri Apresiasi

Kurikulum : Wahyuni Apriati, M.Pd, widyaiswara dari BPMP Sumsel memberikan materi kepada peserta‎.(Jeki)

Ogannews.com – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang kerjasama dengan penerbit erlangga dalam melaksanakan pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka.

‎Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Kelas TKN Pembina 4 OKU pada Kamis (26/09/24).

‎Wahyuni Apriati, M.Pd, widyaiswara dari BPMP Sumsel, memandang pelatihan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, khususnya guru Taman Kanak-Kanak (TK), terkait penerapan konsep Kurikulum Merdeka.

‎Dalam materinya, Wahyuni memaparkan tiga poin utama, yaitu kebijakan Kurikulum Merdeka di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), perangkat pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru, serta cara melakukan asesmen.

‎”Kurikulum Merdeka sudah mulai disosialisasikan sejak tahun 2022, dan ada tiga pilihan bagi sekolah, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Mandiri belajar berarti sekolah masih menggunakan struktur Kurikulum 2013 tetapi menerapkan prinsip Kurikulum Merdeka. Mandiri berubah berarti sekolah menggunakan struktur Kurikulum Merdeka untuk mengembangkan kurikulum internal, namun ini hanya berlaku di TK B saja. Sementara mandiri berbagi adalah ketika sekolah sudah sepenuhnya menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dan berbagi pengetahuan dengan sekolah lain. Diharapkan pada tahun 2024/2025, seluruh sekolah sudah menggunakan Kurikulum Merdeka,” jelas Wahyuni.

‎Wahyuni berharap, melalui pelatihan ini, para peserta dapat mengimplementasikan materi yang diterima di sekolah masing-masing.

‎”Semoga apa yang disampaikan selama pelatihan ini bisa dibagikan kepada rekan-rekan di sekolah, sehingga penerapan Kurikulum Merdeka bisa berjalan lebih luas,” tambahnya.

‎Sementara itu, Wakil Ketua IGTKI-PGRI Baturaja, Liliya Efrita, S.Pd AUD MM, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 120 peserta, yang terdiri dari kepala TK dan perwakilan guru dari masing-masing TK di Kabupaten OKU.

‎”Tujuan pelatihan ini adalah agar seluruh guru TK dapat membuat perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka dan mengimplementasikannya di sekolah masing-masing, serta berbagi ilmu dengan rekan-rekan lainnya. Karena jumlah peserta terbatas, kami berharap mereka yang ikut bisa menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh kepada guru-guru di TK masing-masing. Semoga kegiatan ini menjadi motivasi untuk terus maju dan berkarya sesuai tujuan pendidikan nasional. Mari kita maju bersama, berbagi ilmu tak akan merugi,” pungkas Liliya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga

Bupati OKU Siapkan Diskon Pembayaran PDAM bagi Guru yang Ajak Siswa Studi Banding ke Museum Gua Harimau

21 Oktober 2025 - 14:33 WIB

Mayat Pria Asal Tasikmalaya Ditemukan Membusuk di Sungai Desa Kelumpang OKU

20 Oktober 2025 - 16:47 WIB

OKU Bakal Dapat Tiga Bantuan Besar dari Kementerian Kebudayaan

20 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Museum Gua Harimau Diresmikan Fadli Zon, Jadi Museum Termodern dan Terbesar Kedua di Indonesia

20 Oktober 2025 - 10:37 WIB

Menbud Fadli Zon Akan Resmikan Museum Canggih di OKU

17 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Trending di Nasional