
Ogannews.com – Inovasi membanggakan datang dari dunia pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). SMK Negeri 3 OKU berhasil mengubah sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi motor bertenaga listrik.
Hal itu hasil dari gagasan Bupati OKU, H. Teddy Meilwansyah, S.STP, MM, M.Pd, yang sejak menjabat Pelaksana Harian (Plh) Bupati mendorong sekolah kejuruan di OKU untuk berinovasi dalam bidang energi terbarukan.
Peresmian dan uji coba hasil karya tersebut berlangsung di Citimal Baturaja, Senin (13/10), dan dihadiri langsung oleh Bupati OKU bersama Asisten III Romson Fitri, serta sejumlah kepala dinas.
Dalam sambutannya, Bupati Teddy tak bisa menyembunyikan rasa bangganya terhadap kreativitas para siswa. Ia menyebut, karya tersebut menjadi bukti nyata bahwa stigma negatif terhadap pelajar SMK yang kerap dianggap hanya bisa ugal-ugalan di jalan kini terpatahkan dengan prestasi luar biasa.
“Kalian telah membuktikan bahwa anak SMK bisa berinovasi dan berprestasi. Pemerintah daerah akan terus mendukung sekolah-sekolah yang ingin berinovasi di bidang energi terbarukan dan ramah lingkungan,” ujar Teddy penuh semangat.
Menurutnya, apabila inovasi ini dikembangkan secara berkelanjutan, bukan tidak mungkin OKU akan dikenal di level nasional bahkan internasional sebagai daerah yang melahirkan generasi kreatif di bidang teknologi hijau.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 OKU, Berkat Hanafi, didampingi Aidil selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana, menjelaskan bahwa sejauh ini pihak sekolah baru mampu memproduksi tiga unit motor listrik.
“Biaya produksi masih cukup tinggi karena bahan baku, terutama baterai lithium-ion, harganya mencapai sekitar Rp8 juta dari total biaya Rp20 juta per unit,” jelas Aidil.
Ia menambahkan, motor listrik buatan siswa SMKN 3 OKU ini mampu melaju dengan kecepatan hingga 80 km/jam dan memiliki jarak tempuh antara 40–50 kilometer, tergantung berat beban.
“Motor ini juga sudah tahan air dan lolos uji kelayakan dari Kementerian Perhubungan,” tambahnya.
Aidil berharap, inovasi ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah OKU agar bisa dikembangkan dalam skala besar.
“Semoga Pemda bisa membantu mencarikan solusi agar produksi motor listrik karya anak bangsa ini dapat berlanjut dan lebih banyak digunakan masyarakat,” harapnya. (*)