Menu

Mode Gelap
Mayat Pria Asal Tasikmalaya Ditemukan Membusuk di Sungai Desa Kelumpang OKU OKU Bakal Dapat Tiga Bantuan Besar dari Kementerian Kebudayaan Museum Gua Harimau Diresmikan Fadli Zon, Jadi Museum Termodern dan Terbesar Kedua di Indonesia Menbud Fadli Zon Akan Resmikan Museum Canggih di OKU Tiga Pencuri Sawit di OKU Tertangkap Tangan Saat Angkut Hasil Curian ke Mobil Polres OKU Bongkar Jaringan Narkoba Lintas Provinsi, Amankan 1,5 Kg Ganja dan Tembakau Sintetis

Daerah

Ratusan Warga Desa Kedondong Lepas Spanduk, Pertahankan Lahan Desa

Ratusan warga Desa Kedondong menuju ke lokasi tanah.

Ogannews.com – Ratusan warga Desa Kedondong, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) bersama Kepala Desa (Kades) setempat, Juanda, yang didampingi Camat Peninjauan, Novri Zaldy, melakukan aksi pembersihan dan pelepasan spanduk di kebun sawit milik desa, Selasa (02/07/24).

Spanduk tersebut diduga dipasang oleh oknum yang ingin merampas aset desa berupa kebun sawit seluas dua hektare.

Kades Kedondong, Juanda, menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke kebun tersebut bertujuan untuk mempertahankan hak mereka yang telah dikelola selama 21 tahun.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu ada oknum yang sengaja memasang spanduk bertuliskan “tanah milik M Mulyono Said” beserta nomor sertifikat dan keterangan bahwa tanah tersebut tidak diperjualbelikan.

“Beberapa hari yang lalu kebun desa ini dipasangi plang oleh oknum yang tidak dikenal. Saya tidak tahu siapa yang melakukannya. Oleh karena itu, hari ini seluruh masyarakat Desa Kedondong, baik laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak, datang ke sini untuk merespons karena mereka merasa memiliki tanah ini selama 21 tahun. Meskipun surat sertifikat tidak ada, kami memiliki saksi dan surat lainnya,” tegas Juanda di lokasi.

Juanda juga mengungkapkan bahwa permasalahan ini sudah diketahui sejak dirinya menjabat sebagai Kades. Sejak beberapa tahun lalu, setiap kepala desa menginventarisasi tanah tersebut sebagai aset desa dan masyarakat telah mengetahuinya sebagai tanah yang dikelola untuk kemaslahatan warga.

“Kami sangat bersyukur melihat antusiasme masyarakat desa yang merasa memiliki tanah ini. Ada lebih dari 400 orang yang datang untuk mempertahankan tanah yang dicaplok oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tambah Juanda.

Camat Peninjauan, Novri Zaldy, menyatakan bahwa kehadiran mereka di lokasi adalah bentuk dukungan terhadap masyarakat Desa Kedondong dan aparatur pemerintah desa.

“Sejauh ini, kami dari pemerintah Kecamatan Peninjauan mendampingi warga kami, kepala desa, dan perangkat desa dalam rangka mempertahankan hak mereka. Jika masalah ini sampai ke ranah hukum, kami akan terus memberikan dukungan,” ujar Novri.

Ia juga mengaku siap membela masyarakatnya yang saat ini menghadapi permasalahan tersebut, terutama karena tanah yang dicaplok merupakan aset desa.

“Antusiasme warga Kedondong sangat mengesankan dalam mempertahankan hak mereka. Kami akan terus mendukung, dan jika masalah ini masuk ke ranah hukum, pemerintah desa sudah siap,” tukas Novri.

Senada dengan Novri, tokoh masyarakat yang juga mantan Kades Kedondong, Rahmad, menegaskan bahwa tanah seluas dua hektar tersebut memang merupakan tanah milik desa yang dibeli dari seorang anggota DPRD OKU yang masih aktif.

Selama 21 tahun, tanah tersebut memang tidak memiliki sertifikat, hanya keterangan bahwa itu adalah aset desa, termasuk di era kepemimpinannya.

“Kami tidak tahu mengenai jual beli pertama karena Kades yang terlibat sudah meninggal. Jika memang ada proses jual beli, seharusnya ada kesepakatan yang melibatkan masyarakat. Kami akan mendukung Kades kami saat ini untuk mempertahankan aset desa ini,” tegas Rahmad. (Fiq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga

Mayat Pria Asal Tasikmalaya Ditemukan Membusuk di Sungai Desa Kelumpang OKU

20 Oktober 2025 - 16:47 WIB

OKU Bakal Dapat Tiga Bantuan Besar dari Kementerian Kebudayaan

20 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Museum Gua Harimau Diresmikan Fadli Zon, Jadi Museum Termodern dan Terbesar Kedua di Indonesia

20 Oktober 2025 - 10:37 WIB

Menbud Fadli Zon Akan Resmikan Museum Canggih di OKU

17 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Tiga Pencuri Sawit di OKU Tertangkap Tangan Saat Angkut Hasil Curian ke Mobil

16 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Trending di Berita Utama