
Ogannews.com – Perumda Air Minum Tirta Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mencatatkan capaian positif sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD OKU, Senin (8/9/25),
Direktur Tirta Raja H. Bertho Dharmo Poedjo Asmanto, MBA, memaparkan perkembangan kinerja perusahaan dalam mewujudkan “Tirta Raja Gemilang” sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang profesional, mandiri, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Bertho, transformasi Tirta Raja telah berjalan signifikan. Tahun 2024 menjadi titik balik perusahaan, setelah berhasil mencetak laba sebesar Rp181 juta dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sebelumnya, Tirta Raja sempat menanggung akumulasi kerugian hingga Rp37,2 miliar.
“Di 2025, tren positif terus berlanjut. Selain proyeksi laba meningkat, pelayanan kepada pelanggan juga semakin baik,” ujarnya.
Tirta Raja menambah dua armada baru, yaitu satu mobil tangki air dan satu mobil pick up untuk Tim Cepat Tanggap Pelayanan. Durasi pengaliran dari Instalasi WTP Pusat meningkat dari 3–4 kali menjadi 5–6 kali per 24 jam, disertai normalisasi Booster Sriwijaya dan STM.
Upaya efisiensi juga membuahkan hasil. Tingkat Kehilangan Air (Non Revenue Water/NRW) berhasil ditekan dari 41,25 persen menjadi 39,76 persen.
Selain itu, revitalisasi jaringan dilakukan melalui pengadaan 550 water meter baru, perbaikan 72 titik jaringan perpipaan, serta pengurasan Instalasi Pengolahan Air dan Reservoir setiap tiga bulan sekali.
Sejak 1 Januari 2025, tarif baru diberlakukan setelah bertahan lebih dari 13 tahun. Tarif lama Rp5.376,73 per meter kubik tidak lagi mampu menutup biaya produksi Rp5.692,08 per meter kubik.
Meski sempat menuai pro-kontra, data menunjukkan tingkat pembayaran pelanggan mencapai 89,12 persen pada 2025. Angka ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan layanan air bersih.
“Penyesuaian tarif bukan sekadar beban, melainkan investasi bersama untuk masa depan air bersih di Bumi Sebimbing Sekundang,” kata Bertho.
Sebagai bentuk komitmen pelayanan publik, Tirta Raja meluncurkan Program 3K (Kenyamanan, Keringanan, Kemudahan). Program ini mencakup layanan bebas bayar rumah ibadah dan panti asuhan pada momen tertentu, layanan tangki air gratis saat bencana, diskon pasang baru, gratis penggantian water meter rusak, hingga fasilitas bayar rekening secara mencicil.
Direktur Tirta Raja menegaskan, tanpa penyesuaian tarif, perusahaan terancam tidak mampu meningkatkan kapasitas produksi, memperbaiki kerusakan jaringan, hingga berpotensi menimbulkan kerugian besar yang berujung pada risiko PHK massal.
Karena itu, ia menegaskan pentingnya dukungan semua pihak agar Tirta Raja semakin mandiri, transparan, dan berkontribusi optimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). (*)