
Ogannews.com – Gerakan literasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) semakin mendapat perhatian serius. Tahun 2025, sebanyak 25 desa di OKU dipastikan menerima tambahan koleksi buku dari pemerintah pusat.
Setiap desa memperoleh 1.000 judul buku baru yang diharapkan dapat menghidupkan kembali peran perpustakaan desa sebagai pusat pengetahuan masyarakat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan OKU, Ahmad Azhar, melalui Sekretaris Dinas Kodirin S.Sos, menegaskan bahwa bantuan buku ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan minat baca di tengah gempuran teknologi digital.
“Selama ini perpustakaan desa sering terabaikan. Dengan adanya tambahan koleksi, masyarakat desa punya lebih banyak pilihan bacaan, bukan hanya untuk pelajar, tapi juga untuk orang tua, pelaku usaha, hingga masyarakat umum,” ujar Kodirin, Selasa (30/9/25).
Ia menjelaskan, literasi tidak boleh berhenti di bangku sekolah. Perpustakaan desa harus menjadi ruang inklusif untuk belajar, berdiskusi, hingga membuka peluang ekonomi melalui program perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Meski begitu, Kodirin tak menampik masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia (SDM) pengelola, minimnya anggaran, hingga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membaca.
“Karena itu, kami rutin melakukan pendampingan dan pelatihan teknis agar perpustakaan desa tidak hanya jadi simbol, tapi benar-benar dimanfaatkan masyarakat. Harapannya, desa yang menerima bantuan ini bisa menjadi contoh bagi desa lainnya,” tambahnya.
Dengan hadirnya tambahan ribuan buku ini, pemerintah berharap perpustakaan desa kembali menjadi jantung literasi masyarakat desa dan mampu menumbuhkan budaya membaca dari tingkat paling dasar. (*)