
Ogannews.com – Warga Baturaja kembali dihadapkan dengan kelangkaan gas elpiji 3 kg atau yang sering disebut gas melon.
Fenomena itu menyebabkan harga eceran di tingkat warung melonjak tajam hingga Rp 28 ribu per tabung, sementara harga di pangkalan masih bertahan seharga Rp 17 ribu per tabung.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean panjang warga di beberapa pangkalan di Baturaja. Warga rela menunggu berjam-jam hanya untuk mendapatkan satu tabung gas, Senin (01/07/24).
“Kalau di warung tadi saya beli harganya 28 ribu satu tabung, kalau di pangkalan masih 17 ribu,” ujar Indah, salah satu ibu rumah tangga di Baturaja.
Indah menjelaskan bahwa kelangkaan ini telah terjadi dalam dua hari terakhir dan sangat menyulitkan ibu rumah tangga seperti dirinya. Apalagi menurutnya harga yang mahal di warung tidak sebanding dengan ketersediaan gas yang juga sangat terbatas.
“Makanya kami lari ke pangkalan, tapi di sini juga harus antre lama untuk satu tabung saja,” keluh Indah.
Warga berharap situasi seperti ini tidak terus berulang. Ia meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan kelangkaan gas melon yang sering terjadi.
“Kita harap harga stabil dan tidak langka, itu yang terpenting,” tambah Siti, warga lainnya.
Kelangkaan gas melon ini menjadi masalah serius bagi warga Baturaja, khususnya ibu rumah tangga yang sangat bergantung pada gas untuk kebutuhan sehari-hari. (Fiq)