Ogannews.com – Sebuah aksi intimidasi yang terjadi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) berhasil digagalkan oleh aparat kepolisian.
Tiga pemuda terduga pelaku intimidasi diamankan polisi di Jalan Lintas Sumatera pada Senin (25/11/24) dini hari sekitar pukul 23.35 WIB, setelah sebelumnya diduga mengancam tim pemenangan pasangan calon H Teddy Meilwansyah dan H Marjito Bachri (BERTAJI).
Ketiga pelaku yang diketahui berinisial E, F, dan B, sebelumnya dilaporkan melakukan aksi teror di kediaman salah satu anggota tim pemenangan BERTAJI di Perumahan Vila Indah Permai, Kelurahan Sekarjaya, Kecamatan Baturaja Timur, OKU.
Menurut keterangan Dody, salah seorang korban intimidasi, kejadian bermula saat ia menerima telepon dari rumahnya yang melaporkan adanya beberapa orang yang meneror dengan cara memukul-mukul pagar, diduga menggunakan senjata tajam.
“Istri saya ketakutan, dan saya langsung menuju rumah bersama tim BERTAJI untuk memastikan keadaan,” ujar Dody.
Setibanya di lokasi, mereka mendapati sejumlah orang yang menggunakan sepeda motor dan langsung melarikan diri. Namun, sebuah mobil jenis Xenia warna abu-abu turut terlibat dalam aksi pengejaran.
“Mobil itu mencoba kabur, bahkan menyerempet kendaraan warga dalam perjalanan,” lanjut Dody.
Kejar-kejaran berlangsung hingga akhirnya para pelaku berhasil ditangkap di Jalan Lintas Sumatera, Baturaja. Polisi segera tiba di lokasi setelah itu.
Penangkapan tersebut mengungkapkan fakta mengejutkan. Mobil yang digunakan oleh para pelaku ternyata memasang nomor polisi (nopol) palsu. Plat depan yang terpasang adalah BG 1598 FE, sementara plat belakangnya kosong. Ketika diperiksa lebih lanjut, ditemukan plat nopol lain dengan nomor BG 1041 YA di dalam mobil, yang diduga merupakan plat palsu.
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni, mengonfirmasi penangkapan tersebut dalam konferensi pers yang digelar pada Senin siang.
“Kami mengamankan tiga orang setelah menerima laporan mengenai perselisihan yang berujung pada tindakan intimidasi di Desa Air Paoh, Kecamatan Baturaja. Saat ini, kami masih melakukan klarifikasi untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana dalam kasus ini,” ujarnya.
Pihak kepolisian saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Ketua RT di lokasi kejadian, untuk memperkuat bukti-bukti.
“Kami juga akan melakukan gelar perkara setelah mendapatkan keterangan dari saksi-saksi. Jika ditemukan unsur pidana, kami akan melanjutkan proses hukum,” tambah Kapolres.
Terkait dengan informasi yang beredar bahwa ponsel milik salah seorang terduga pelaku berisi percakapan yang mengarah pada target-target intimidasi, Kapolres mengungkapkan bahwa penyidik masih mendalami hal tersebut.
“Kami belum menerima laporan lengkap mengenai isi chat di HP pelaku, jadi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Kami akan mendalami dan mengambil tindakan tegas jika terbukti ada unsur pidana,” tegasnya. (*)
