
Martapura, Ogannews.com – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyaksikan langsung puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Titik Tinjau Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Martapura, Sumatera Selatan, Rabu (3/9)
Sebanyak 660 prajurit dari lima negara yakni Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Singapura dikerahkan dalam latihan berskala internasional ini.
Puncak latihan kali ini menampilkan Combined Arms Live Fire Exercise (CALFEX) atau latihan tembakan amunisi tajam terintegrasi.
Latihan tersebut melibatkan berbagai alutsista canggih dari masing-masing negara peserta. TNI AD menurunkan dua unit Astros SS-40, Korps Marinir menghadirkan MLRS Vampire, sementara US Army mengoperasikan tiga HIMARS.
Tidak ketinggalan, pesawat tempur F-16, helikopter serbu AH-64E, hingga pesawat P-8 Poseidon milik AS dan F-35 dari Angkatan Udara Australia turut memeriahkan jalannya latihan.
Latihan gabungan ini sekaligus menjadi ajang uji validasi bagi komandan lapangan dalam merencanakan, mengendalikan, dan melaksanakan tembakan secara taktis, aman, dan realistis.
Simulasi dimulai dengan tembakan pra-serangan HIMARS dan artileri kaliber 105 mm untuk membuka jalur bagi pasukan infanteri. Tahapan berikutnya dilakukan penyerbuan, penguasaan target, pembersihan wilayah, hingga pengamanan zona pendaratan helikopter dengan dukungan serangan udara.
Wakil Direktur Latihan Super Garuda Shield 2025 yang juga Wadan Kodiklat TNI, Marsekal Muda TNI Bambang Gunarto, menegaskan bahwa latihan ini adalah bentuk nyata komitmen Indonesia bersama negara sahabat.
“Super Garuda Shield menjadi bukti sinergi pertahanan sekaligus upaya menjaga kedaulatan dan keamanan regional,” ujar Marsda Bambang. (*)