
Ogannews.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) membuat masyarakat kebingungan. Sejak Minggu (14/9), pasokan Pertamax di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan kios Pertashop tak lagi tersedia.
Akibatnya, banyak pengguna kendaraan yang biasa mengandalkan Pertamax terpaksa beralih menggunakan Pertalite, meski dengan berbagai keluhan.
Julio, salah seorang warga, mengaku kesulitan sejak Pertamax menghilang dari pasaran.
“Dari hari Senin saya keliling cari Pertamax, tapi tidak ada. Terpaksa pakai Pertalite. Motor saya kadang susah menyala kalau pakai Pertalite,” ungkapnya, Kamis (18/9).
Selain sulit mendapatkan Pertamax, antrean panjang di SPBU untuk membeli Pertalite membuat warga semakin resah.
“Bingung juga pak, mau isi Pertamax selalu nggak ada, isi Pertalite pun antrinya panjang banget,” keluh Julio.
Sementara itu, pihak Pertamina memastikan stok BBM untuk wilayah Sumatera Selatan, termasuk OKU, masih tersedia. Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menegaskan pasokan BBM terus dipantau dan disalurkan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kami terus memonitor kondisi distribusi secara real-time di setiap SPBU dan melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait agar suplai BBM dapat berjalan optimal,” jelasnya.
Menurut Pertamina, suplai BBM di Sumatera Selatan berasal dari Integrated Terminal (IT) Palembang yang menerima pasokan melalui jalur laut. Kondisi cuaca di perairan disebut bisa memengaruhi jadwal penerimaan BBM dari kapal.
Pertamina juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan.
“Kami berkomitmen menjaga ketersediaan energi secara merata dan berkelanjutan,” tambah Rusminto.
Meski demikian, publik masih menantikan penjelasan lebih rinci terkait penyebab utama kelangkaan Pertamax yang belakangan terjadi di OKU dan sekitarnya. (*)