
Ogannews.com – Influencer kuliner Bobon Santoso menjadi sorotan setelah menerima pesan dari seorang warga Palembang yang meminta bantuannya memperbaiki nama baik kota tersebut. Kota Palembang, yang identik dengan makanan khas pempek, merasa citranya tercoreng akibat sebuah video viral.
Melalui unggahan Instagram Story, Bobon membagikan pesan yang ia terima dari akun bernama Buday Budiman. Dalam pesan tersebut, Buday mengungkapkan keresahannya terkait video viral yang dibuat oleh kreator lain, Willie Salim, yang dianggap merugikan reputasi warga Palembang.
“Assalamualaikum Mas Bobon, saya warga Kota Palembang. Mau meminta bantuan Mas Bobon untuk memperbaiki nama baik daerah saya karena video tentang daging rendang 200 kg si Willie,” tulis akun @budiman_buday.
Buday juga mengusulkan agar Bobon datang ke Palembang dan memasak di sana untuk menunjukkan bahwa warga kota itu sebenarnya berakhlak dan beradab, berbanding terbalik dengan kesan negatif yang muncul dari video tersebut.
“Kalau bisa, Mas Bobon masak di Palembang untuk membuktikan bahwa warga Palembang berakhlak dan beradab. Karena dalam konten si Willie diduga ada settingan,” lanjut Buday.
Menanggapi hal tersebut, Bobon menyampaikan bahwa ia juga merasa ada sejumlah kejanggalan dalam video yang sempat viral itu.
“Sebenarnya kita sudah membedah dan menemukan beberapa kejanggalan di video,” ujar Bobon melalui Instagram Story-nya.
Namun, Bobon menegaskan bahwa jadwalnya yang padat bulan ini membuatnya tidak dapat langsung merespons permintaan tersebut. “Sayang sekali jadwal gua sangat padat bulan ini. Kalau nggak, gue pasti buktiin jika terkoodinir dengan benar nggak akan ada asumsi seliar ini,” tambahnya.
Ia juga menyayangkan bahwa konten yang dibuat tanpa niat tulus sering kali berdampak buruk. “Begitulah kalau orang cuma niatan buat konten, nggak dari hati,” kata Bobon. Ia pun meminta warga Palembang untuk tetap sabar menghadapi situasi ini.
Permintaan warga Palembang kepada Bobon Santoso menunjukkan bagaimana konten di media sosial dapat berdampak langsung pada citra suatu daerah. Kini, publik menantikan langkah lebih lanjut dari para kreator untuk meluruskan situasi yang telah menimbulkan pro dan kontra ini. (Fiq)